Pada
umumnya bisul bernanah disebabkan oleh luka yang terinfeksi oleh kuman
sewaktu proses penyembuhan. Bisul ini berbentuk seperti gumpalan yang
menonjol dari bawah kulit yang bisa juga memanjang sampai ke organ
dalam ular. Biasanya agak sukar dibedakan bisul bernanah ini dengan
tumor, atau telur atau sembelit pada ular dan hanya dokter hewan yang
berpengalaman yang boleh menangani kasus bisul bernanah ini karena
mereka bisa memberikan diagnosa yang tepat apalagi bila melibatkan organ
bagian dalam dari ular. Perawatan yang diperlukan untuk bisul bernanah
ini termasuk dalam kegiatan membedah bisul dan kemudian mengeluarkan
nanah seluruhnya dilanjutkan dengan pembersihan dan penutupan bekas luka
sambil memberikan perawatan antibiotik.
2. Melepuh / Blister.
Biasanya
hanya diderita oleh ular peliharaan. Ini adalah penyakit yang bisa
dihindari melalui perawatan lingkungan yang tepat. Apabila ular
dipelihara dengan alas yang kotor, berjamur atau terlalu basah/ lembab,
maka luka melepuh yang berisi air bisa terjadi di bagian bawah badan
ular. Luka lepuh ini berbeda dengan luka melepuh akibat panas dan harus
diperhatikan secara seksama dulu sebelum perawatan. Awalnya hanya akan
muncul satu atau dua luka lepuh tapi apabila diabaikan bisa bertambah
dan bisa juga mengancam keselamatan ular itu apabila menyebar ke mulut,
hidung dan lubang anus ular. Perawatan yang paling tepat adalah
pencegahan. Jagalah agar alas selalu bersih dan kering, segera bersihkan
apabila terlihat ada kotoran atau air kencing dan gantilah alas secara
teratur. Luka lepuh yang jumlahnya masih sedikit, bisa diobati sendiri
di rumah. Sterilkan sebatang jarum yang tajam dan secara perlahan
pecahkan luka lepuh itu lalu gunakan kapas atau perban yang bersih untuk
menyerap sebanyak mungkin cairan yang ada di dalam luka lepuhan itu.
Dilanjutkan pengobatan untuk lukanya, dua kali sehari dioleskan betadine
atau hydrogen peroxide dan bubuhkan juga antibiotik. Apabila kiranya
luka lepuh ini cukup banyak atau berlanjut ke bagian bagian tertentu
dari ular, lebih baik segera dibawa ke dokter hewan yang berpengalaman.
3. Luka bakar / burns.
Luka
bakar pada reptil biasanya muncul sewaktu reptil mencari tempat yang
hangat , sayangnya tempat itu terlalu panas atau si ular berdiam disana
terlalu lama. Didalam kandang, sewajarnya tidak ada sumber panas ,
karena yang digunakan adalah panasnya bukan sumber panasnya.
Hot
rocks biasanya dijual kepada pemelihara reptil pemula sebagai
penghangat untuk reptil, tapi hot rocks memiliki reputasi yang buruk
karena bisa mengakibatkan luka bakar. Ular yang lepas seringkali mencari
tempat yang hangat untuk bersembunyi, misalnya di dekat mesin heater,
yang kemudian bisa mengakibatkan luka bakar. Ciri2 luka bakar pada ular
adalah sisik yang berwarna coklat, hitam atau abu abu dan di luka
bakar yang lebih serius, akan melepuh. Luka bakar ringan harus
dibersihkan setiap hari dengan hydrogen peroxide atau Betadine yang
sudah dicairkan lalu diolesin krim untuk luka bakar yang mengandung
antibiotik, sedangkan luka bakar yang serius, harus ditangani oleh
dokter hewan yang berpengalaman yang bisa memutuskan apa yang harus
dilakukan pada kerusakan jaringan kulit dan dehidrasi pada ular
4. Sembelit
Pencernaan
ular tergantung pada ukuran dan metabolismenya, bisa lebih lama, bisa
juga lebih cepat, tapi apabila jadwal yang seharusnya sudah terlewati
dan ular terlihat bengkak, lesu dan kurang nafsu makan itu mungkin
disebabkan oleh sembelit. Pengobatan sederhana memerlukan perendaman di
air hangat selama 15 menit /hari yang biasanya bisa sangat membantu
mempercepat pengeluaran apalagi bila dibantu dengan pijatan ringan ke
arah bawah selama perendaman. Apabila tindakan ini tidak membantu dan
bagian perut ular semakin membengkak, lebih baik segera menemui dokter
hewan yang berpengalaman , karena terkadang, kotoran bisa berbentuk
sangat keras dan tidak bisa dikeluarkan atau ular memakan sesuatu yang
tidak bisa dikeluarkan secara normal sehingga diperlukan tindakan
operasi untuk mencegah kematian.
5. Luka gores & gesekan / Cuts and abrasions
Apapun
bentuk lukanya, harus ditangani seperti kita menangani luka pada
manusia dimana luka harus dalam keadaan selalu bersih, di obati dengan
antibiotik setiap hari sampai sembuh. Membalut luka dengan perban pada
ular adalah hal yang hampir tidak mungkin, jadi sebagai penggantinya
bisa dipakai band aid yang tahan air. Tapi apabila luka terjadi pada
bagian kepala, lebih baik ular diamankan di ruangan perawatan.
Luka
gesekan biasanya terjadi sewaktu ular terus menerus menggesekkan
mukanya ke bagian kandang berusaha untuk keluar, jadi cara pencegahan
adalah menutup bagian kandang atau merubah struktur kandang. Luka
gigitan dari binatang lain atau ular lain bisa dicegah dengan memisahkan
binatang , mangsa mamalia seharusnya dibuat setengah sadar atau mati
sewaktu diberikan kepada ular untuk mencegah tindakan bela diri dari si
mangsa yang bisa mengakibatkan luka pada pemangsanya.
6. Inclusion Body Disease (IBD)
IBD
adalah salah satu penyakit paling berbahaya yang ditemui di ular
peliharaan. Biasanya dijumpai di jenis boa dan python terutama pada
jenis molurus dan boa constrictors. Tanda tanda berbeda pada tiap jenis
tapi biasanya melibatkan gangguan saraf , tumor dan penyakit lainnya.
Tanda khas dari gangguan saraf pada ular adalah keadaan dimana ular
tidak bisa mendirikan badannya, selalu tergolek ke arah belakang,
melihat ke atas (star gazing), tidak merespon gerakan , besar pupil mata
yang tidak seimbang, muntah muntah dan kelumpuhan. Apabila anda
mencurigai ular anda menderita IBD, segeralah isolasikan pada tempat
yang terpisah dan segera mencari bantuan dari dokter hewan yang
berpengalaman. Sampai sekarang ini, belum ada pengobatan yang bisa
mengobati IBD, dan biasanya tindakan euthanasia selalu dianjurkan.
Tindakan pencegahan untuk IBD adalah selalu melakukan tindakan karantina
terhadap ular yang baru selama 90 – 180 hari sebelum menggabungkan
dengan ular lain dan pembersihan kandang ular dari kutu yang diduga juga
menjadi penyebar IBD harus selalu dilakukan , dan jangan menggunakan
kandang yang pernah dipakai ular yang menderita IBD untuk ular lain
sebelum diadakan pembersihan total dengan cairan pemutih /bleaching.
7. Parasit / parasites
Ular
ular tangkapan liar biasanya menderita parasite, tapi bisa juga
diakibatkan oleh mangsa atau tertular dari ular lain. Penyakit yang
disebabkan oleh parasite biasanya agak susah untuk dideteksi, gejala
gejalanya biasanya muntah , kurang nafsu makan, berat badan yang menurun
dan penampilan sakit dari ular. Kotoran ular yang dibawa ke
laboratorium untuk diperiksa bisa untuk mendiagnosa adanya parasit pada
ular, yang kemudian bisa dijadikan acuan pengobatan. Tanpa adanya
diagnosa dari dokter hewan yang berpengalaman, pemakaian obat cacing
sangat tidak dianjurkan.
8. Kutu dan Caplak / Mites & ticks
Kutu
pada ular biasanya berbentuk hewan kecil seperti titik yang
berkeliaran di kulit ular. Warnanya bisa merah, hitam atau putih
sementara caplak berbentuk lebih besar yang tergantung pada bagian
tertentu pada ular atau ada di bawah sisik ular. Metode teraman untuk
menyingkirkan caplak ini dengan mengoleskan petroleum jelly pada caplak
untuk memaksa caplak ini melepaskan gigitannya pada ular. Mencabut
caplak pada ular dengan menggunakan pinset juga harus dipastikan kepala
caplak itu ikut tercabut karena apabila kepala caplak itu tertinggal
di kulit ular, bisa mengakibatkan infeksi yang kemudian bisa
mengakibatkan abses atau luka bernanah . apabila ini terjadi, segeralah
menemui dokter hewan yang berpengalaman.
Penanganan
kutu yang paling aman adalah merendam ular itu dengan air hangat,
selama beberapa jam, sampai terlihat kutu kutu yang terlepas dari kulit
dan tenggelam di dalam air, dan selama kegiatan ini dilakukan, jangan
lupa juga membersihkan kandang ular itu untuk mencegah adanya serangan
lanjutan dan segera ganti tempat2 atau alat2 yang dicurigai menjadi
sarang kutu. Pembersihan sebaiknya dilakukan menggunakan cairan
pemutih/bleaching lalu di jemur di panas matahari selama mungkin.
9. Muntah / Regurgitation.
Penyebab
muntahnya ular biasanya disebabkan oleh stress , penanganan yang
terlalu cepat sehabis makan , lingkungan yang tidak layak atau penyakit
yang belum terdiagnosa. Setelah makan, tunggu selama minimal 2 hari
sebelum menangani ular, biarkan juga ular mempunyai tempat hangat yang
bisa membantunya mencerna makanannya. Kalau sempat perhatikan juga kalau
alaminya ular mencari tempat hangat dan bersembunyi setelah makan.
Suhu yang terlalu dingin juga bisa menyebabkan ular memuntahkan
makanannya , yakinkan kalau makanan dalam keadaan tidak tercemar dan
dalam ukuran yang seharusnya. Apabila ular muntah lebih dari satu kali
maka penyebabnya bukan lagi stress atau lingkungan yang tidak memadai
melainkan gejala penyakit. Segeralah bawa ke dokter hewan yang
berpengalaman. Ular muntah tidak boleh dianggap remeh karena muntah bisa
menyebabkan akibat psikologis pada ular yang mengakibatkan ular
menghindari jenis makanan tertentu.
10. Penyakit pernafasan / Respiratory Infection
Banyak
penyakit pernafasan bisa ditangani dan dicegah dengan pemeliharaan
yang terjaga baik lingkungan atau keadaan. Tempat yang bersih, bebas
stress dengan suhu yang hangat bisa membuat ular hidup senang dan sehat
. gejala penyakit pernafasan antara lain batuk, bersin, bernafas
dengan mulut terbuka, keluar cairan dari hidung/mulut, nafas yang
berbunyi dan lesu . Apabila gejala gejala diatas mulai nampak, segera
tingkatkan suhu kandang sampai 30 derajat celcius untuk merangsang daya
tahan ular lalu pisahkan dari ular ular lain, baik kandang atau
ruangan lain karena penyakit pernafasan ini bisa menular dari udara.
Apabila keadaan semakin memburuk, segera temui dokter hewan yang
berpengalaman, biasanya mereka akan memberikan antibiotik baik melalui
obat atau suntikan dan juga tambahan vitamin .
11. Problem ganti kulit / Shedding problem (retained eyecaps , tail)
Kelembaban
adalah kunci untuk mencegah masalah ganti kulit pada ular. Dimulai
waktu mata ular mulai kelabu, selalu dianjurkan untuk menyemprotkan air
didalam kandang untuk menjaga kelembaban. Tempat air juga harus ada
untuk tempat ular berendam menjelang ganti kulit itu.
Beberapa
ular kadang mengalami kesulitan sewaktu ganti kulit yang diakibatkan
lingkungan yang kering atau bekas luka. Selalu memeriksa kulit lama yang
harusnya dalam satu bentuk dan tidak terpecah pecah. Yakinkan kalau
bagian mata dan ekor juga ikut mengelupas. Karena pengelupasan bagian
ekor yang tidak sempurna bisa mengakibatkan kulit lama menumpuk dan
membuat aliran darah ke bagian ekor tidak sempurna dan akhirnya harus
diamputasi karena membusuk.
Pada
bagian mata, apabila tertinggal harus disingkirkan untuk mencegah
infeksi yang mengakibatkan kebutaan pada ular. Untuk menyingkirkan kulit
mata , basahi mata ular dengan air bersih lalu gunakan dobel tape,
sentuh bagian mata supaya kulit lama menempel. apabila kulit di bagian
mata masih juga menempel,segera jumpai dokter hewan yang berpengalaman.
12. Sariawan / Stomatitis
Juga
dikenal dengan sebutan mouth rot, ini adalah penyakit yang umum
dijumpai pada ular peliharaan. Sewaktu bakteri memasuki mulut, bisa
menyebabkan infeksi meliputi bagian mulut, gusi dan berpotensi juga
menyerang bagian pencernaan ular. Tanda tanda ular terkena sariawn
antara lain adanya pembengkakan , perubahan warna pada mulut dan gusi,
mulut yang tidak bisa tertutup sempurna. Pencegahan bakteri bisa
dilakukan dengan pembersihan yang teratur, air minum bersih dan
menyingkirkan segala benda yang bisa mengakibatkan luka pada mulut ular.
pisahkann ular yang terinfeksi dari yang lain, bersihkan mulut dengan
kapas atau cotton bud dengan betadine yang dicairkan, yakinkan kalau
ular tidak menelan cairan pembersih dengan mengarahkan kepala ular ke
bagian bawah sewaktu melakukan pembersihan, lalu oleskan obat yang
mengandung antibiotik, apabila keadaan tidak juga membaik selama
seminggu, segera jumpai dokter hewan yang berpengalaman sesegera
mungkin.
13. Dubur Keluar (rectal collapse/prolaps)
Dubur
keluar terjadi ketika bagian terakhir dari usus - dubur - "muncul
keluar" dari anus. Bahayanya ialah bahwa bagian tersebut dapat kering
atau luka-luka ketika ular bergerak, membengkak dan mati, dan dapat
mematikan jika tidak ditangani dengan cepat. Penyakit ini di Candoia
tampaknya sangat langka, mungkin hanya terjadi pada ular tertentu.
Prolapse di ular pada umumnya, bagaimanapun, tidak jarang, tetapi tidak
cukup umum. Pada green tree boas hal ini sering terjadi. Ada beberapa
kemungkinan alasan untuk sebuah prolaps: parasit, dehidrasi, stres, dan
overfeeding / powerfeeding. Kebanyakan candoia mengalami kegemukan
akibat overfeeding hal ini yang memicu terjadinya prolaps. Selain itu
penyabab lain juga dehidrasi, meskipun mangkuk besar air dan mistings
tiga kali seminggu.
Prolaps
jika tidak segera ditangani akan mengakibatkan prolaps tersebut
mengering. Bahkan pada beberapa kasus dapat membentuk membran pelindung
seperti kulit. Jika tidak tepat untuk memasukkan kembali prolaps ke
dalam perut akan menimbulkan luka pada membran tipis tersebut. Kami
berpikir untuk sementara bahwa hal itu tidak akan mungkin untuk masukkan
kembali dan itu harus dipotong. Beberapa dokter hewan menggunakan
thermometer untuk memasukkan kembali prolaps ke dalam perut ular.
Untuk
mengobatinya dapat dilakukan dengan melakukan pengurangan makanan.
Jangan sekali memencet perut ular dengan alasan apapun. Berikan air
hangat diperutnya agar ular merasa nyaman dan diharapkan prolaps akan
masuk kembali ke dalam perut. Jika terjadi prolaps kita dapat segera
memasukkan prolaps tersebut ke dalam perut ular. Dilakukan dengan jari
saja cukup. Kalua jijik dapat menggunakan sarung tangan. Anda dapat
menggunakan gula dan pasta air dan dioleskan pada prolaps, atau krim
wasir untuk mencoba mengurangi pembengkakan untuk membantu dengan
memasukkan ke dalam perut. Anda juga harus menjaga prolaps yang lembab
dengan sedikit minyak mineral atau KY jelly. Dokter hewan mungkin dapat
mendorong prolaps kembali dalam menggunakan jarinya atau termometer.
Jika ia tidak bisa, tapi dubur masih sehat, ia mungkin menyarankan
sayatan kecil untuk memperbesar anus, memberikan ruang yang cukup untuk
mendorong prolaps kembali masuk Jika prolaps rektum rusak, mati atau
kering.
Dua
jahitan, satu di kedua sisinya, bisa dianjurkan untuk memastikan
penyembuhan yang tepat. Berikan ular dengan antibiotik oral. Jangan beri
makan ular Anda selama 3 minggu. Anda harus memastikan ular telah
membuang kotorannya. Sebaliknya, menyediakan mangkuk kecil air dan
lembab dengan lumut sphagnum basah.Berikan antibiotik jika perlu,
mengurangi makan untuk satu kali makan kecil (hanya cukup untuk
menyebabkan benjolan kecil di perut) setiap 2-3 minggu; tingkatkan
kelembaban, tempatkan di tempat yang tenang.
Sumber: http://ceriwis.us/showthread.php?t=88577