Tentunya kita selalu menginginkan ular peliharaan kita selalu sehat dan tampil prima. Kalau orang tua dulu selalu bilang bahwa kesehatan itu mahal. Begitu juga dengan ular kita, kalau sakit bisa keluar banyak biaya.
 
Kali ini saya akan membahas mengenai sakit yang lazim di retic yakni sariawan. Sariawan selalu bisa membuat siapapun keeper retic pusing
Apa penyebabnya
Penyebab retic sariawan adalah sundul kandang. Sedangkan penyebab sundul kandang adalah perasaan tidak nyaman. Ketidaknyamanan disebab oleh beberapa hal, yaitu:
  1. Lapar
  2. Kandang kotor
  3. Birahi tak tersalurkan
  4. Kandang sempit
  5. Suasana kandang gak oke (suhu, kelembaban, intensitas cahaya)
  6. Stress
  7. Baru ditangkap dari alam
Mengobati itu tak mudah
Cara mengobatinya adalah dengan menelusuri terlebih dahulu apakah hal yang menyebabkan retic kita sakit. Setelah diketahui penyebabnya kita bisa memberikan treatment yang sesuai. Semoga reticnya lekas sembuh ya.

Oleh wongbanyumas

Anda hendak memelihara hewan peliharaan? Jika anda memilih reptil khususnya ular sebagai pilihan anda maka anda perlu mempertimbangkan beberapa hal. Awal kali sebelum memulai memilih ular yang cocok hendaknya kita menghitung kembali berapa budget yang kita milik. Dana tersebut menjadi dua alokasi. Alokasi dana pertama adalah untuk membeli ular itu sendiri. Anda harus bisa mengukur kemampuan finansial anda. Ular high class macam ball python atau boa morph dapat menjadi pilihan. Anda pun dapat melirik retic morph jika kantong anda cukup tebal. Namun jika budget anda terbatas dapat memilih ular lokal yang murah meriah seperti keluarga python (molurus, retic, atau dipong), keluarga morelia juga bisa menjadi pilihan tepat.

Setelah menghitung budget anda untuk membeli ular impian selanjutnya yang perlu dipikirkan adalah berapa budget yg anda keluarkan untuk memelihara ular tersebut. Ular raksasa macam retic atau boa constrictor membutuhkan pakan yang banyak. Apalagi jika pakan ular kita seperti ayam ataupun kelinci. Tentunya anda harus berfikir ulang kembali sudah siapkah untuk mengeluardana memenuhi kebutuhan pakan pet kita?

Setelah budget ada dan ular sudah ditentukan selanjutnya kita harus memikirkan apa saja kebutuhan ular kita nantinya. Ular besar membutuhkan kandang yang besar pula. Sanca kembang atau retic bisa tumbuh menjadi ular yang sangat besar mencapai ukuran delapan meter. Jika memelihara dalam jangka waktu panjang maka harus mempunyai tempat yang cukup untuk memeliharanya. Kalau ular anda kecil macam carpet python, chondro, ataupun ular dwarf anda bisa mengalokasikan space yg lebih kecil. Apalagi jika ular pilihan anda macam jenis colubrid. Cornsnake hanya membutuhkan space yg kecil dan tidak sebesar retic.

Selanjutnya pertimbangkan pula seperti apakah karakter ular yang akan kita beli. Pemula sangat tidak disarankan untuk memelihara ular raksasa. Sebaiknya dimulai dengan memelihara ular yang mudah perawatannya semacam cornsnake atau kingsnake. Ular lokal seperti monopohon pun bisa menjadi pilihan tepat. Beberapa orang memulai hobi reptil dengan memelihara ball python. Ular jenis ini sangat populer karena karakternya yang cenderung kalem dan tenang, meskipun tidak semua jenis ini kalem.

Terakhir yang perlu kitasiapkan adalah banyak mencari info mengenai jenis ular. Kita bisa menemukan banyak caresheet bertebaran di dunia maya. Paling mudah adalah kita ikut bergabung dengan klub pecinta ular. Kita bisa menggali banyak sekali info dan tips soal memelihara ular. Jika ingin lebih dapat banyak info cobalah bergabung dengan salah satu komunitas reptil terbesar di Asia. Silahkan anda dapat mengunjungi http://www.reptilx.com/rxforum/.

Ada beberapa penyakit.

1. Bisul bernanah / Abscesses.

Pada umumnya bisul bernanah disebabkan oleh luka yang terinfeksi oleh kuman sewaktu proses penyembuhan. Bisul ini berbentuk seperti gumpalan yang menonjol dari bawah kulit yang bisa juga memanjang sampai ke organ dalam ular. Biasanya agak sukar dibedakan bisul bernanah ini dengan tumor, atau telur atau sembelit pada ular dan hanya dokter hewan yang berpengalaman yang boleh menangani kasus bisul bernanah ini karena mereka bisa memberikan diagnosa yang tepat apalagi bila melibatkan organ bagian dalam dari ular. Perawatan yang diperlukan untuk bisul bernanah ini termasuk dalam kegiatan membedah bisul dan kemudian mengeluarkan nanah seluruhnya dilanjutkan dengan pembersihan dan penutupan bekas luka sambil memberikan perawatan antibiotik.

2. Melepuh / Blister.

Biasanya hanya diderita oleh ular peliharaan. Ini adalah penyakit yang bisa dihindari melalui perawatan lingkungan yang tepat. Apabila ular dipelihara dengan alas yang kotor, berjamur atau terlalu basah/ lembab, maka luka melepuh yang berisi air bisa terjadi di bagian bawah badan ular. Luka lepuh ini berbeda dengan luka melepuh akibat panas dan harus diperhatikan secara seksama dulu sebelum perawatan. Awalnya hanya akan muncul satu atau dua luka lepuh tapi apabila diabaikan bisa bertambah dan bisa juga mengancam keselamatan ular itu apabila menyebar ke mulut, hidung dan lubang anus ular. Perawatan yang paling tepat adalah pencegahan. Jagalah agar alas selalu bersih dan kering, segera bersihkan apabila terlihat ada kotoran atau air kencing dan gantilah alas secara teratur. Luka lepuh yang jumlahnya masih sedikit, bisa diobati sendiri di rumah. Sterilkan sebatang jarum yang tajam dan secara perlahan pecahkan luka lepuh itu lalu gunakan kapas atau perban yang bersih untuk menyerap sebanyak mungkin cairan yang ada di dalam luka lepuhan itu. Dilanjutkan pengobatan untuk lukanya, dua kali sehari dioleskan betadine atau hydrogen peroxide dan bubuhkan juga antibiotik. Apabila kiranya luka lepuh ini cukup banyak atau berlanjut ke bagian bagian tertentu dari ular, lebih baik segera dibawa ke dokter hewan yang berpengalaman.

3. Luka bakar / burns.

Luka bakar pada reptil biasanya muncul sewaktu reptil mencari tempat yang hangat , sayangnya tempat itu terlalu panas atau si ular berdiam disana terlalu lama. Didalam kandang, sewajarnya tidak ada sumber panas , karena yang digunakan adalah panasnya bukan sumber panasnya.

Hot rocks biasanya dijual kepada pemelihara reptil pemula sebagai penghangat untuk reptil, tapi hot rocks memiliki reputasi yang buruk karena bisa mengakibatkan luka bakar. Ular yang lepas seringkali mencari tempat yang hangat untuk bersembunyi, misalnya di dekat mesin heater, yang kemudian bisa mengakibatkan luka bakar. Ciri2 luka bakar pada ular adalah sisik yang berwarna coklat, hitam atau abu abu dan di luka bakar yang lebih serius, akan melepuh. Luka bakar ringan harus dibersihkan setiap hari dengan hydrogen peroxide atau Betadine yang sudah dicairkan lalu diolesin krim untuk luka bakar yang mengandung antibiotik, sedangkan luka bakar yang serius, harus ditangani oleh dokter hewan yang berpengalaman yang bisa memutuskan apa yang harus dilakukan pada kerusakan jaringan kulit dan dehidrasi pada ular

4. Sembelit

Pencernaan ular tergantung pada ukuran dan metabolismenya, bisa lebih lama, bisa juga lebih cepat, tapi apabila jadwal yang seharusnya sudah terlewati dan ular terlihat bengkak, lesu dan kurang nafsu makan itu mungkin disebabkan oleh sembelit. Pengobatan sederhana memerlukan perendaman di air hangat selama 15 menit /hari yang biasanya bisa sangat membantu mempercepat pengeluaran apalagi bila dibantu dengan pijatan ringan ke arah bawah selama perendaman. Apabila tindakan ini tidak membantu dan bagian perut ular semakin membengkak, lebih baik segera menemui dokter hewan yang berpengalaman , karena terkadang, kotoran bisa berbentuk sangat keras dan tidak bisa dikeluarkan atau ular memakan sesuatu yang tidak bisa dikeluarkan secara normal sehingga diperlukan tindakan operasi untuk mencegah kematian.

5. Luka gores & gesekan / Cuts and abrasions

Apapun bentuk lukanya, harus ditangani seperti kita menangani luka pada manusia dimana luka harus dalam keadaan selalu bersih, di obati dengan antibiotik setiap hari sampai sembuh. Membalut luka dengan perban pada ular adalah hal yang hampir tidak mungkin, jadi sebagai penggantinya bisa dipakai band aid yang tahan air. Tapi apabila luka terjadi pada bagian kepala, lebih baik ular diamankan di ruangan perawatan.

Luka gesekan biasanya terjadi sewaktu ular terus menerus menggesekkan mukanya ke bagian kandang berusaha untuk keluar, jadi cara pencegahan adalah menutup bagian kandang atau merubah struktur kandang. Luka gigitan dari binatang lain atau ular lain bisa dicegah dengan memisahkan binatang , mangsa mamalia seharusnya dibuat setengah sadar atau mati sewaktu diberikan kepada ular untuk mencegah tindakan bela diri dari si mangsa yang bisa mengakibatkan luka pada pemangsanya.

6. Inclusion Body Disease (IBD)

IBD adalah salah satu penyakit paling berbahaya yang ditemui di ular peliharaan. Biasanya dijumpai di jenis boa dan python terutama pada jenis molurus dan boa constrictors. Tanda tanda berbeda pada tiap jenis tapi biasanya melibatkan gangguan saraf , tumor dan penyakit lainnya. Tanda khas dari gangguan saraf pada ular adalah keadaan dimana ular tidak bisa mendirikan badannya, selalu tergolek ke arah belakang, melihat ke atas (star gazing), tidak merespon gerakan , besar pupil mata yang tidak seimbang, muntah muntah dan kelumpuhan. Apabila anda mencurigai ular anda menderita IBD, segeralah isolasikan pada tempat yang terpisah dan segera mencari bantuan dari dokter hewan yang berpengalaman. Sampai sekarang ini, belum ada pengobatan yang bisa mengobati IBD, dan biasanya tindakan euthanasia selalu dianjurkan. Tindakan pencegahan untuk IBD adalah selalu melakukan tindakan karantina terhadap ular yang baru selama 90 – 180 hari sebelum menggabungkan dengan ular lain dan pembersihan kandang ular dari kutu yang diduga juga menjadi penyebar IBD harus selalu dilakukan , dan jangan menggunakan kandang yang pernah dipakai ular yang menderita IBD untuk ular lain sebelum diadakan pembersihan total dengan cairan pemutih /bleaching.

7. Parasit / parasites

Ular ular tangkapan liar biasanya menderita parasite, tapi bisa juga diakibatkan oleh mangsa atau tertular dari ular lain. Penyakit yang disebabkan oleh parasite biasanya agak susah untuk dideteksi, gejala gejalanya biasanya muntah , kurang nafsu makan, berat badan yang menurun dan penampilan sakit dari ular. Kotoran ular yang dibawa ke laboratorium untuk diperiksa bisa untuk mendiagnosa adanya parasit pada ular, yang kemudian bisa dijadikan acuan pengobatan. Tanpa adanya diagnosa dari dokter hewan yang berpengalaman, pemakaian obat cacing sangat tidak dianjurkan.

8. Kutu dan Caplak / Mites & ticks

Kutu pada ular biasanya berbentuk hewan kecil seperti titik yang berkeliaran di kulit ular. Warnanya bisa merah, hitam atau putih sementara caplak berbentuk lebih besar yang tergantung pada bagian tertentu pada ular atau ada di bawah sisik ular. Metode teraman untuk menyingkirkan caplak ini dengan mengoleskan petroleum jelly pada caplak untuk memaksa caplak ini melepaskan gigitannya pada ular. Mencabut caplak pada ular dengan menggunakan pinset juga harus dipastikan kepala caplak itu ikut tercabut karena apabila kepala caplak itu tertinggal di kulit ular, bisa mengakibatkan infeksi yang kemudian bisa mengakibatkan abses atau luka bernanah . apabila ini terjadi, segeralah menemui dokter hewan yang berpengalaman.

Penanganan kutu yang paling aman adalah merendam ular itu dengan air hangat, selama beberapa jam, sampai terlihat kutu kutu yang terlepas dari kulit dan tenggelam di dalam air, dan selama kegiatan ini dilakukan, jangan lupa juga membersihkan kandang ular itu untuk mencegah adanya serangan lanjutan dan segera ganti tempat2 atau alat2 yang dicurigai menjadi sarang kutu. Pembersihan sebaiknya dilakukan menggunakan cairan pemutih/bleaching lalu di jemur di panas matahari selama mungkin.

9. Muntah / Regurgitation.

Penyebab muntahnya ular biasanya disebabkan oleh stress , penanganan yang terlalu cepat sehabis makan , lingkungan yang tidak layak atau penyakit yang belum terdiagnosa. Setelah makan, tunggu selama minimal 2 hari sebelum menangani ular, biarkan juga ular mempunyai tempat hangat yang bisa membantunya mencerna makanannya. Kalau sempat perhatikan juga kalau alaminya ular mencari tempat hangat dan bersembunyi setelah makan. Suhu yang terlalu dingin juga bisa menyebabkan ular memuntahkan makanannya , yakinkan kalau makanan dalam keadaan tidak tercemar dan dalam ukuran yang seharusnya. Apabila ular muntah lebih dari satu kali maka penyebabnya bukan lagi stress atau lingkungan yang tidak memadai melainkan gejala penyakit. Segeralah bawa ke dokter hewan yang berpengalaman. Ular muntah tidak boleh dianggap remeh karena muntah bisa menyebabkan akibat psikologis pada ular yang mengakibatkan ular menghindari jenis makanan tertentu.

10. Penyakit pernafasan / Respiratory Infection

Banyak penyakit pernafasan bisa ditangani dan dicegah dengan pemeliharaan yang terjaga baik lingkungan atau keadaan. Tempat yang bersih, bebas stress dengan suhu yang hangat bisa membuat ular hidup senang dan sehat . gejala penyakit pernafasan antara lain batuk, bersin, bernafas dengan mulut terbuka, keluar cairan dari hidung/mulut, nafas yang berbunyi dan lesu . Apabila gejala gejala diatas mulai nampak, segera tingkatkan suhu kandang sampai 30 derajat celcius untuk merangsang daya tahan ular lalu pisahkan dari ular ular lain, baik kandang atau ruangan lain karena penyakit pernafasan ini bisa menular dari udara. Apabila keadaan semakin memburuk, segera temui dokter hewan yang berpengalaman, biasanya mereka akan memberikan antibiotik baik melalui obat atau suntikan dan juga tambahan vitamin .

11. Problem ganti kulit / Shedding problem (retained eyecaps , tail)

Kelembaban adalah kunci untuk mencegah masalah ganti kulit pada ular. Dimulai waktu mata ular mulai kelabu, selalu dianjurkan untuk menyemprotkan air didalam kandang untuk menjaga kelembaban. Tempat air juga harus ada untuk tempat ular berendam menjelang ganti kulit itu.

Beberapa ular kadang mengalami kesulitan sewaktu ganti kulit yang diakibatkan lingkungan yang kering atau bekas luka. Selalu memeriksa kulit lama yang harusnya dalam satu bentuk dan tidak terpecah pecah. Yakinkan kalau bagian mata dan ekor juga ikut mengelupas. Karena pengelupasan bagian ekor yang tidak sempurna bisa mengakibatkan kulit lama menumpuk dan membuat aliran darah ke bagian ekor tidak sempurna dan akhirnya harus diamputasi karena membusuk.

Pada bagian mata, apabila tertinggal harus disingkirkan untuk mencegah infeksi yang mengakibatkan kebutaan pada ular. Untuk menyingkirkan kulit mata , basahi mata ular dengan air bersih lalu gunakan dobel tape, sentuh bagian mata supaya kulit lama menempel. apabila kulit di bagian mata masih juga menempel,segera jumpai dokter hewan yang berpengalaman.

12. Sariawan / Stomatitis

Juga dikenal dengan sebutan mouth rot, ini adalah penyakit yang umum dijumpai pada ular peliharaan. Sewaktu bakteri memasuki mulut, bisa menyebabkan infeksi meliputi bagian mulut, gusi dan berpotensi juga menyerang bagian pencernaan ular. Tanda tanda ular terkena sariawn antara lain adanya pembengkakan , perubahan warna pada mulut dan gusi, mulut yang tidak bisa tertutup sempurna. Pencegahan bakteri bisa dilakukan dengan pembersihan yang teratur, air minum bersih dan menyingkirkan segala benda yang bisa mengakibatkan luka pada mulut ular. pisahkann ular yang terinfeksi dari yang lain, bersihkan mulut dengan kapas atau cotton bud dengan betadine yang dicairkan, yakinkan kalau ular tidak menelan cairan pembersih dengan mengarahkan kepala ular ke bagian bawah sewaktu melakukan pembersihan, lalu oleskan obat yang mengandung antibiotik, apabila keadaan tidak juga membaik selama seminggu, segera jumpai dokter hewan yang berpengalaman sesegera mungkin.

13. Dubur Keluar (rectal collapse/prolaps)

Dubur keluar terjadi ketika bagian terakhir dari usus - dubur - "muncul keluar" dari anus. Bahayanya ialah bahwa bagian tersebut dapat kering atau luka-luka ketika ular bergerak, membengkak dan mati, dan dapat mematikan jika tidak ditangani dengan cepat. Penyakit ini di Candoia tampaknya sangat langka, mungkin hanya terjadi pada ular tertentu. Prolapse di ular pada umumnya, bagaimanapun, tidak jarang, tetapi tidak cukup umum. Pada green tree boas hal ini sering terjadi. Ada beberapa kemungkinan alasan untuk sebuah prolaps: parasit, dehidrasi, stres, dan overfeeding / powerfeeding. Kebanyakan candoia mengalami kegemukan akibat overfeeding hal ini yang memicu terjadinya prolaps. Selain itu penyabab lain juga dehidrasi, meskipun mangkuk besar air dan mistings tiga kali seminggu.

Prolaps jika tidak segera ditangani akan mengakibatkan prolaps tersebut mengering. Bahkan pada beberapa kasus dapat membentuk membran pelindung seperti kulit. Jika tidak tepat untuk memasukkan kembali prolaps ke dalam perut akan menimbulkan luka pada membran tipis tersebut. Kami berpikir untuk sementara bahwa hal itu tidak akan mungkin untuk masukkan kembali dan itu harus dipotong. Beberapa dokter hewan menggunakan thermometer untuk memasukkan kembali prolaps ke dalam perut ular.

Untuk mengobatinya dapat dilakukan dengan melakukan pengurangan makanan. Jangan sekali memencet perut ular dengan alasan apapun. Berikan air hangat diperutnya agar ular merasa nyaman dan diharapkan prolaps akan masuk kembali ke dalam perut. Jika terjadi prolaps kita dapat segera memasukkan prolaps tersebut ke dalam perut ular. Dilakukan dengan jari saja cukup. Kalua jijik dapat menggunakan sarung tangan. Anda dapat menggunakan gula dan pasta air dan dioleskan pada prolaps, atau krim wasir untuk mencoba mengurangi pembengkakan untuk membantu dengan memasukkan ke dalam perut. Anda juga harus menjaga prolaps yang lembab dengan sedikit minyak mineral atau KY jelly. Dokter hewan mungkin dapat mendorong prolaps kembali dalam menggunakan jarinya atau termometer. Jika ia tidak bisa, tapi dubur masih sehat, ia mungkin menyarankan sayatan kecil untuk memperbesar anus, memberikan ruang yang cukup untuk mendorong prolaps kembali masuk Jika prolaps rektum rusak, mati atau kering.

Dua jahitan, satu di kedua sisinya, bisa dianjurkan untuk memastikan penyembuhan yang tepat. Berikan ular dengan antibiotik oral. Jangan beri makan ular Anda selama 3 minggu. Anda harus memastikan ular telah membuang kotorannya. Sebaliknya, menyediakan mangkuk kecil air dan lembab dengan lumut sphagnum basah.Berikan antibiotik jika perlu, mengurangi makan untuk satu kali makan kecil (hanya cukup untuk menyebabkan benjolan kecil di perut) setiap 2-3 minggu; tingkatkan kelembaban, tempatkan di tempat yang tenang. 

Sumber: http://ceriwis.us/showthread.php?t=88577

Oleh Wongbanyumas

Siapapun akan terpesona dengan kecantikan ular yang satu ini, Albino Reticulated Python. Namun tahukah kamu bahwa albino retic itu ada beberapa type? Kali ini kita akan membahas khusus mengenai albino retic. Albino secara singkat merupakan mutasi genetik yang mengakibatkan hilangnya warna hitam (melanin) pada kulit ular. Hal ini mengakibatkan warna ular menjadi sangat cerah dan cantik. Mutasi gen albino sendiri bersifat resesif yang artinya hanya dapat diturunkan langsung kepada anaknya jika kawin dnegan sesama albino.

1. Albino Type Satu (Clark Strain)
Seperti namanya albino ini pertama kali dibuktikan sebagai proven morph oleh Bob Clark, salah satu breeder terkemuka di jagat bumi saat ini pada tahun 2000. Albino type satu sangat unik karena bersifat polymorphic yang artinya keturunannya punya warna yang berbeda-beda. Dalam satu clutch anakan akan ditemukan tiga warna yakni putih (white phase), lavender phase, dan purple phase.

Asal muasal retic Albino ini berasal dari Mr Wong yang dibeli oleh Bob. Kemudian Bob melakukan pemuliaan dan pada akhirnya retic albino dapat dikembangkan dan menyebar ke seluruh dunia.



2. Albino Type Dua (Kahl Strain)
Tipe tiga ini juga dikenal dengan nama amelanistic atau disingkat amel. Albino amel adalah tipe albino sejati karena benar-benar memiliki warna putih yang bersih dan memiliki mata merah. Kebanyakan orang sulit membedakan albino amel dengan albino white phase. Namun kalau ternyata teliti albino amel memiliki kepala berwarna putih dan mata full merah. Albino ini terbukti proven morph oleh kahl baldogo pada 2003.



3. Albino Type Tiga (Caramel)
Dikenal dengan warnanya yang seperti caramel. Caramel = menambah pigment hitam pada albino yg disebut T +. Semua warna hitam diganti dengan warna ungu. Semua pigmen gelap lainnya tidak ada. Warna yang muncul adalah keemasan, kuning pucat dan ungu.

Sebagai Informasi tambahan apabila retic albino beda tipe dikawinkan maka tidaka akan menghasilkan albino. Hasilnya adalah anakan normal yang membawa het (dobel) albino.



Reticulated Python atau biasa disebut sanca kembang merupakan ular terpanjang di dunia. Ular jenis ini juga termasuk giant constrictor, yakni ular pembelit. Kemampuan ular ini memburu mangsanya sangat mumpuni. Buktinya ular ini sering ditemukan di daerah manapun di Indonesia tak peduli di rawa, saha, hutan, bahkan perumahan. Bahkan ular ini kerap ditemukan dengan ukuran yang cukup besar. Hal ini membuktikan hebatnya kemampuan berburu dan bertahan hidup yang dimiliki ular ini.

Ular jenis ini juga dikenal sebagai hewan peliharaan yang cukup populer di kalangan hobiis. Hal ini dikarenakan ular ini memiliki banyak varian. Aneka warna dan corak ditawarkan oleh berbagai morph si sanca kembang ini. Pun ular ini memiliki keunikan tersendiri dari tiap lokalitynya. Harga yang ditawarkan juga cukup murah berkisar dari lima puluh ribu rupiah hingga ratusan juta.

Nah kali saya akan membahas bagaimana cara membuat retic yang masih kecil menjadi jinak. Namun perlu diingat sesungguhnya tidak ada retic yang jinak. Yang ada hanyalah membiasakan si ular berinteraksi dengan manusia. Walau bagaimanapun ular tetaplah binatang buas. Seringkali instingnya kembali dan tentunya dapat membahayakan kita. Jangan pernah lengah dan terkecoh dengan ular yang nampak jinak dan tenang. Sewaktu-watu dia dapat menggigit tangan kita juga lho.

Retic baby cenderung defensif. Sang ular kerap melayangkan gigitan 'dry bite' alias gigitan yang tidak serius. Ini adalah bentuk pertahanan diri sang ular. Ular besar jenis sanca adalah predator yang menunggu mangsanya.

Kita juga harus mengenali karakter bayi ular yang kita punya. Ada bayi ular yang sama sekali tidak menunjukkan agresifitas ketika bersentuhan langsung dengan manusia; ada pula ular yang nampaknya tenang namun akan menggigit bila terkejut dengan gerakan kita yang mendadak; terakhir adalah bayi ular yang amat sangat agresif dan selalu membuka mulut ketika berhadapan dengan manusia. Karakter pertama tidak perlu treatmen khusus. Kita hanya tinggal mengintensifkan interaksi dengan sang ular.

Ular dengan karakter sangat agresif biasanya mudah dijinakkan. Sikap agresifnya adalah cerminan ketakutan sang ular itu sendiri. Cara mengatasinya adalah dengan membiarkan ular mengigit tangan kita. Ular juga harus sering berinteraksi dengan kita. Proses terpenting adalah membangun kepercayaan antara kita dengan sang ular. Perlakukan ular dengan baik dan buat dia nyaman dengan sentuhan kita. Buat si ular percaya kalau kita adalah tuannya dan kita tidak akan menyakitinya.

Ular yang nampak jinak namun tiba-tiba menggigit disebut juga jablay. Ini cukup tricky loh. Biasanya ular dengan karakter jablay itu kagetan. Ketika dia merasa dikagetkan dengan gerakan tiba-tiba atau kandangnya tersenggol langsung bersikap ofensif. Ya sama juga treatmennya denga membangun kepercayaan antara ular dengan pemiliknya.

Kegiatan jemur-jemur reptil sebenarnya tidak memiliki efek yang signifikan bagi saya terhadap ular. Namun saya memandang jemur reptil adalah ritual penting. Bukan untuk mencerahkan warna tetapi sebagai proses saling interaksi ular dengan pemiliknya. Ingat menjemur bukan berarti ular dikantang di tengah terik. Penjemuran dilakukan pagi hari sebelum jam sembilan, sama seperti menjemur bayi manusia.

Selain jemur juga perlu dimandikan ketika ular bau.  Feses ular kadang menempel di badan dan seringkali kencingnya juga mengenai badannya. Lakukan pembersihan kandang dan mandikan ular dengan sabun. Saya terbiasa menggunakan merek dettol dan terbukti sampai sekarang tetap aman tanpa efek samping. Sekian kiranya info dan tips yang bisa saya bagikan. Nantikan info tentang retic selanjutnya.

Hobi memelihara hewan dirasa tak lengkap jika kita belum berhasil melakukan budidaya hewan dan menurunkan sebuah generasi. Namun bagi sebagian besar hobiis khususnya hobiis ular kegiatan budidaya atau yang bahasa gaolnya disebut breeding merupakan kegiatan yang sulit. Seringkali ketika hendak memulai untuk belajar breed dibingungkan dengan berbagai macam istilah seperti resesif sederhana, codominate (codom), "super", Het dan Het 66%, dll. Nah lewat artikel ini mari kita bahas satu persatu seputar prinsip dasar genetika.

Apa itu gen?
Sebelum mulai lebih jauh kita harus paham apa itu gen. Saya akan menggunakan bahasa yg mudah dicerna dan simpel, sekalipun untuk anda yang baru belajar soal breeding. Setiap ular pada dasarnya membawa setengah sifat dari orang tuanya. Jadi seekor ular adalah gabungan dari genetika bapak dan ibunya. Gen pada hakikatnya mempengaruhi ular khususnya warna dan pola yang dimiliki. Bisa saja seekor ular memiliki sifat genetik dari orang tuanya yang memiliki sifat gen dominan dan resesif.

Resesif
Sifat resesif pada gen adalah sifat yang hanya muncul jika sifat tersebut masing-masing dimiliki oleh kedua orang tuanya. Misalnya contoh gen resesif adalah albino. Jika kita mengawinkan albino retic dengan retic normal maka tidak akan menghasilkan retic albino melainkan 100% retic normal yang membawa gen albino (Heterozygous). Nah disinilah keunikan gen resesif karena dia tidak akan muncul jika tidak bertemu dengan sesama gen yang resesif. Selain itu gen resesif akan terus terbawa dalam anakan yang dihasilkan sehingga memiliki potensi menghasilkan albino jika dikawinkan dengan albino atau Het albino.

Simpel Resesif
Simpel resesif adalah sifat yang ketika akan melakukan mutasi membutuhkan dua indukan yang memiliki gen sama agar sifat resesifnya muncul pada anakannya. Sehingga ketika dikawinkan akan match dan menghasilkan hewan dengan gen resesif (Homozigot). Contohnya gen albino pada ball python, jika kita menghandaki anakan yang lahir ball python maka harus mengawinkan Het Abino x Het Albino atau Albino x Het Albino. Oleh karena itu jika mengawinkan Albino x Normal maka bukan sifat simple resesif.

Dobel Resesif
Lain halnya dengan sifat dobel resesif dimana ular memilik dua Het dalam satu individu. Apakah mungkin terjadi? Ya tentu saja hal ini bisa terjadi. Contohnya pada ular molurus gen yang termasuk resesif yakni albino, granite, labyrinth dan patternles (green). Kita akan mengawinkan Molurus Granite x Molurus Labyrinth maka hasilnya tidak akan ada sama sekali granite ataupun labyrinth. Hanya menghasilkan anakan dengan penampilan normal yang didalam gen nya terkandung sifat granite dan labyrinth secara bersamaan. Nah inilah yang disebut dengen dobel resesif ketika satu individu mengandung dua het secara bersamaan.

Het/Heterozygous
Kita sering mendengar istilah Het pada hewan yang kita lihat di forum jual beli atau pada beberapa seller reptil. Misalnya sering beberapa tukang reptil menjual Molurus Het Albino, Retic Dobel Het Albino, Cornsnake Het Anery, dll. Banyak yang tidak mengerti apa itu Het. Saya pernah tertawa melihat seller pemula yang menjual molurus granitnya yang katanya punya Het Albino. Dia menuliskan Molu Granit Head Albino. Ketika saya tanya kenapa menulis HEAD ALBINO dengan enteng dijawab “kata yang jual sebelumnya itu ada Het albinonya dan kepala molunya putih seperti molu albino”. Sungguh lucu bagi saya, tapi kita ga akan membahas kelucuan itu.

Apa itu Het? Het adalah istilah yang dipakai untuk menyebut hewan yang memiliki dua gen yang berbeda untuk suatu sifat tertentu. Istilah Het dipakai untuk hewan yang merupakan hasil perkawinan gen resesif. Sebagaimana yang dibahas pada sub resesif di atas hewan yang lahir dari gen resesif x bukan resesif akan menghasilkan hewan yg tampak normal tetapi membawa gen resesif. Hewan seperti itulah yang disebut sebagai Heterozygous. Istilah Het juga bisa diberlakukan pada gen Co-Dominan dimana gen tersebut merupakan Het dari Super Form hewan dengan Co-Dom.

66% Het
66% het atau Poss 66% het adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hasil perkawinan antara Het x Het. 66% tidak akan muncul dalam perkawinan Het x Homo(zygous). Individu yang mengandung sifat ini nampak seperti tipe normal atau wildtipe. Hanya saja terdapat chance alias kesempatan sebesar dari anakan normal tersebut 66% nya mengandung Het.

Contoh:
Molu Het Granit x Molu Het Granit =
25% Wildtyp
50% Wildtyp het. Granit
25% Granit

Dari hasil perkawinan tersebut diperoleh 75% Molu Normal dan 25% adalah Molu Granite. Sulit untuk menentukan diantara 75% Molu Normal tersebut yang mengandung Het atau yang tidak mengandung Het sama sekali. Oleh karena itu hasil yang muncul adalah :
75% Wildtyp 66% poss.het. Granit
25% Granit

Angka 66% diperoleh dengan membagi prosentase utuh dengan tiga variabel yakni 1/3 granit, 1/3 het, dan 1/3 normal. Angka 1/3 yg mewakili normal ditambah 1/3 yang mewakili het menjadi 2/3 dikonvert menjadi angka 66,66 atau disingkat 66% poss het.

Dominan
Hewan dengan sifat genetik dominan anakan menghasilkan anakan yang sama dengan indukannya 100%. Salah satu contohnya adalah Retic Goldenchild. Goldenchild merupakan retic morph yang mempunyai sifat dominan yang artinya sekalipun dengan retic normal maka akan dihasilkan 100% Goldenchild juga. Oleh karena itu reptil morph dengan label sifat dominan mempunyai harga yang tinggi karena akan menghasilkan anakan yang bagus pula.

Co-Dominan
Hewan dengan sifat genetik co-dom yang paling populer adalah pada retic yakni Tiger, Sunfire, dan Fire (Platinum). Jika reptil kita memiliki sifat co-dom maka ketika dikawinkan dengan hewan normal maka akan menghasilkan 50% normal dan 50% Morph. Contohnya tiger retic jika dikawinkan dengan retic normal maka akan menghasilkan retic normal dan retic tiger dengen prosentase yang sama. Jika sesama jenis co-dom dikawinkan maka akan menghasilkan super form. Misalkan Retic Tiger x Retic Tiger maka akan menghasilkan anakan Super Tiger 25%, Tiger 50%, dan Normal 25%. Anakan yang dihasilkan dari hewan dengan sifat co-dom sama sekali tidak menghasilkan Het. Hal ini berarti anakan normal yang dihasilkan sama sekali tidak membawa gen dan tetap menjadi hewan normal.

Mungkin segini dulu yang bisa saya share. Silahkan kalau ada yang salah silahkan dikoreksi.

Ular dikenal sebagai hewan berbahaya dan berbisa. Tak hanya itu uler juga identik sebagai makhluk yang licin dan berlendir. Ular pun dikenal memiliki badan yang bau dan amis. Namun sesungguhnya semua hal tersebut tidak selamanya benar. Tidak semua ular itu berbisa lho, contohnya ular dari keluarga python dan boa. Ular pun sebenarnya tidak licin dan berlendir. Mungkin bayangan tersebut mencul krn sisik ular yang mengkilap dan bercahaya. Ular pun sebenarnya tidak bau ataupun amis. Yang membuatnya bau adalah jika badannya terkena air seni atau kotorannya sendiri.

Demikianlah ular dengan segala macam pandangan negatif terhadapanya. Namun itu tak menyurutkan saya untuk tidak bermain dengan mereka. Kecintaan saya terhadap reptil melata ini sejak saya kecil. Jika waktu kecil saya hanya dapat mengagumi dan berandai-andai dapat memeliharanya. Kini impian saya telah terwujud dan saya telah memelihara beberapa ekor ular di rumah. Sudah setahun saya memulai menggeluti hobi ini. Dulu saya menggeluti hobi ikan hias.
 
Ada beberapa hal yang membuat saya menjatuhkan pilihan akhir pada hewan yang satu ini. Meskipun hobi ini awalnya mendapatkan tentangan dan pandangan sinis dari para tetangga. Berikut ini beberapa alasannya:

1. Perawatannya yang mudah dan simpel
Tak seperti anjing ataupun kucing yang harus diberi pakan setiap hari. Ular hanya cukup diberikan pakan seminggu sekali. Itupun dengan kuantitas yang tak terlalu banyak. Bagi sebagian besar warga ibukota atau kota besar lainnnya memiliki hewan kesayangan adalah salah satu cara untuk melepas penat dan stress. Ular adalah satu pilihan terbaik karena memang terkenal low maintenance. Membersihkan kotorannya pun sama dengan pemberian pakan. Interval satu minggu sekali cukup bagi mereka yang menginginkan kebersihan kandangnya.

2. Tidak banyak menghabiskan dana untuk pakan
Menu makanan utama ular adalah tikus mencit. Namun makanan ular juga bisa bervariasi dan tergantung pada ukuran ular dan kebutuhan pakannya. Untuk ular yang masih kecil pingkies cukup untuk menganjal perut. Lain lagi dengan ular besar macam keluarga python yang membutuhkan pakan dengan ukuran cukup besar seperti ayam atau marmut. Sebesar atau sebanyak apapun pakan ular kita tentunya lebih murah dari hewan lain seperti anjing dan kucing bukan. Selama satu pekan seekor ular sanca berukuran besar cukup diberi pakan seekor kelinci besar sedangkan ular kecil cukup diberikan pakan mencit.

3. Ular adalah hewan yang sangat menyenangkan
Definisi menyenangkan bisa berbeda-beda bagi setiap orang. Untuk pemeliharaan ular bagi saya sisi menyenangkannya adalah ketika ular tersebut tumbuh besar dan gemuk. Salah satu kenikmatan para pemelihara ular adalah ketika melihat ular mereka makan. Mualai dari menginta mangsa sampai membelit dan menelan mangsa adalah pemandangan yang sangat menarik. Selain itu yang paling ditunggu para pecinta ular adalah menunggu ular mereka selesai melakukan pergantian kulit atau shedding.

4. Ular bukan jablai
Jangan dibelai, itulah bagaimana seharusnya pola interaksi manusia dengan ular. Berbeda dengan hewan mamalia atau jenis burung, ular tak membeutuhkan belaian. Ular pada adsarnya adalah hewan yang primitif dan memiliki otak yang kecil. Para pemilik ular yang telah lama memelihara ular menyatakan bahwa ular sama sekali tidak menginginkan sentuhan dan belaian di kepala. Justru yang terjadi ular kerap akan merasa terancam dan keget ketika kepala atau bagian lehernya di sentuh. Cara memegang ular pun dilakukan dengan memegang bagian bawahnya. Jadi tanpa waktu yang intens untuk saling membelai pun kita bisa menikmati keindahan ular kita.

Dari sekian banyak argumentasi saya hanya mengajukan beberapa point di atas. Sekiranya penjelasan saya sebelumnya dapat memberikan motivas atau bahkan menjadi rujukan untuk mempertimbangkan memelihara ular.

Bagi para pembaca sekalian yang memelihara reptil tentunya pasti mengenal retic. Jenis ular ini lebih dikenal sebagai retic atau sanca kembang. Retic termasuk ke dalam keluarga python. Seluruh keluarga besar python tidak memiliki bisa. Mereka membunuh mangsa dengan cara melilit tubuh mangsanya sampai kehabisan nafas. Retic tercatat sebagai ular terbesar di dunia. Panjang rata-rata retic dewasa adalah 5-7 meter. Dengan ukuran sebesar itu retic dapat membunuh orang dewasa sendirian dengan belitannya.

Retic seringkali dijumpai oleh masyarakat. Ciri ular ini adalah coraknya yang cukup cantik. Pada punggungnya terdapat rangkaian pola berwana hitam yang membentuk berbagai pola. Ada yang bulat seperti rangkaian rantai, ada pula yang kotak seperti kartu wajik, dan masih banyak bentuk lainnya yang memanjang dari leher sampai dengan ekornya. Bagian samping ular ini dihiasi corak berwarna kuning dan abu-abu keperakan. Nama sanca batik itu sendiri karena melihat sisi sampinya ini yang nampak seperti lukisan batik yang beraturan.

Habitat:
Retic sering dijumpai masuk ke dalam rumah atau pekarangan warga. Habitat ular ini termasuk sangat felksibel. Dia bisa hidup di dalam hutan hujan yang rimbun, semak belukar, padang rumput, dan bahkan gorong-gorong saluran air dekat pemukiman manusia. Ular ini juga kerap ditemukan dekat sumber air. Pada dasarnya retic menyukai tempat yang hangat namun memiliki tingkat kelembaban tinggi. Oleh karena itu ular ini seringkali masuk ke rumah manusia karena banyak tempat yang disenangi ular ini.

Karakter:
Ular ini sangat tidak dianjurkan untuk mereka yang baru memulai memelihara reptil. Mengapa? Ular ini termasuk tipe ular besar. Selain itu tingkat agresifitas dan nafsu makannya cukup tinggi. Kalau menemukan retic yang jinak tentunya sudah melalui proses domestifikasi dan interaksi yang intens dengan manusia. Retic merupakan ular yang mengandalkan kekuatan lilitan dan rahangnya yang sangat kuat. Untuk ular yang diperoleh hasil tangkapan biasanya akan menjadi sangat galak. Selain itu biasanya cenderung untuk mogok makan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Kandang:
Retic termasuk ular yang hidup di atas permukaan tanah (terrestrial). Kandang yang pas adalah berbentuk meluas dan melebar, bukan meninggi. Kandang yang baik adalah si ular dapat merentangkan tubuhnya minimal 2/3 tubuhnya. Harus ada ventilasi yang cukup karena retic mempunyai kencing yang cukup menyengat aromanya. Untuk alas kandang biasa gunakan alas koran. Ada juga yang menggunakan serpihan kayu atau serutan kayu. Kandang yang digunakan dapat dibuat sendiri atau membeli jadi. Namun demi kepraktisan kebanyakan hobiis menggunakan kontainer box yang dilubangi sisinya dengan solder untuk lubang nafas dan ventilasi.

Makanan:
Retic termasuk pemakan segala. Mulai dari tikus, kelinci, marmut, ayam, bahkan daging sapi pun bisa jadi menu makannya. Nafsu makan retic termasuk nomor satu jika dibanding dengan ular lain. Maka tak jarang retic dijuluki tong sampah yang berarti bisa masuk apa saja ke perutnya. Untuk ular yang masih baby bis alangsung diberi makan tikus mencit yang masih muda (jumper). Saran dari saya jangan terlalu banyak memberikan makan ketika masih kecil. Sebab dikhawatirkan akan muntah. Pemberian pakan dalam intensitas sering dan kuantitas yang banyak hanya akan membuat retic anda menjadi cepat besar. Perlu diingat anda memlihara hewan ini tidak hanya satu atau dua tahun. Anda harus bertanggung jawab mengurus ular ini sampai dia besar nanti. Pakan untuk ular yang besar di atas satu meter bisa diberikan rat atau marmut. Sedangkan untuk retic yang sudah masuk ukuran adult (3 meter keatas) berikan pakan berupa ayam atau kelinci.

Handling:
Urusan handling retic mejadi hal yang sangat penting diperhatikan. Retic termasuk hewan yang buas dan susah diprediksi. Selain itu kekuatan retic juga patut dipertimbangkan sebab tenaganya cukup besar dan menguras energi kita. Pastikan sebelum menghandle ular anda tangan harus dalam keadaan dicuci. Sebab dikhawatirkan jika tangan kita tidak bersih, khususnya setelah memberi makan, ular akan menghajar tangan anda karena mengira tangan anda adalah makanan. Kunci utamanya adalah anda harus percaya diri dan tenang. Biarkan ular percaya kepada anda dan tidak menganggap anda sebagai ancaman.

Ciri ular hendak shed
Mata berwarna putih adalah pertanda sedang terbentuknya lapisan kulit baru pada tubuh ular. Hal ini menadakan ular akan segera mengalami pergantian kulit. Selain pada matanya yg berubah jadi keputihan warna tubuh ular juga akan menjadi butek, kusam, dan ga secerah biasanya. Ketika hendak mengalami pergantian kulit ular akan menjadi lebih sensitif dari biasanya. Untuk ular kecil akan cenderung lari2an kalau dipegang dan kadang malah ada yang strike ke tangan. Hal ini wajar karena saat shedd ular dalam keadaan lemah krn penglihatannya terganggu dan energinya habis untuk pembentukan lapisan kulit baru. Kalau ular biasanya mau shedd pasti suka mrungkel di pojokan dan tidak mau nangkring. sering juga ditemukan dalam keadaan berendam di bak minuman agar kulitnya menjadi lembab dan mudah dilepasin nantinya sama si ular.

Kenapa sih ular shedding??
Jadi kita menggunakan pengandaian saja biar gampang. kita ibaratkan kulit ular itu seperti pakaian bagi manusia. ada beberapa alasannya.
  1. Tentu saja kalau ularnya makin gede maka butuh baju baru seperti kita makanya sang ular berganti kulit.
  2. Kulit yang lama sudah tak layak pakai krn kusam dan banyak lecet. sama seperti orang juga kan klo bajunya udah lusuh dan gembel pasti beli baju yang baru
  3. Kondisi lingkungan ular yang mengalami perubahan temperatur. Nah biasanya klo kita cermatin ular suka ganti kulit saat hendak musim hujan atau musim panas. atau biasanya saat baru datang di rumah baru suka ganti kulit. hal ini dikarenakan penggantian kulit bertujuan untuk memudahka proses aklimatisasi alias menyesuaikan diri alias beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Apa yang musti dilakukan ketika ular shedding??
Ular akan menjadi sangat rapuh dan lemah ketika mengalami pergantian kulit. Pada saat shed kita sama sekali ga boleh ganggu proses ini. Biarkan ular dalam keadaan tenang dan jangan di handle. Tempatkan di tempat yg tenang dan lembab. Kalau perlu sediakan cawan berisi air agar kandangnya terjaga humiditynya atau bisa jadi tempat berendam buat memudahkan shednya. Berikan ranting atau batu agar membantu ular melepaskan kulit dari badannya.